
LEGAL NOW – Memilih jenis kontrak konstruksi yang tepat merupakan langkah paling awal dalam memulai sebuah proyek bangunan.
Banyak pemilik proyek sering mengabaikan detail penting yang tercantum dalam dokumen perjanjian kerja sama ini. Padahal, kesalahan kecil dalam pasal kontrak bisa berakibat fatal pada keuangan perusahaan di kemudian hari.
Pengertian dan Fungsi Jenis Kontrak Konstruksi dalam Proyek Bangunan

Kontrak konstruksi adalah dokumen hukum yang mengikat pemilik proyek dan kontraktor dalam suatu kesepakatan kerja resmi.
Dokumen ini mengatur hak, kewajiban, serta risiko yang mungkin terjadi selama proses pembangunan sedang berlangsung.
Tanpa adanya kontrak yang jelas, perselisihan akan sangat mudah terjadi dan merugikan salah satu pihak yang terlibat.
Jenis kontrak konstruksi yang dipilih akan menentukan bagaimana mekanisme pembayaran dan pembagian risiko dilakukan di lapangan.
Oleh karena itu, menggunakan jasa pembuatan kontrak perjanjian yang profesional sangat disarankan demi keamanan bersama.
Mengetahui tentang jenis kontrak konstruksi proyek membantu Anda menghindari jebakan hukum yang merugikan.
Berikut adalah fungsi dari kontrak konstruksi yang perlu Anda ketahui:
Jaminan Kepastian Hukum
Kontrak berfungsi sebagai alat bukti sah jika terjadi sengketa di kemudian hari antara kedua pihak.
Dokumen ini melindungi hak pemilik proyek untuk mendapatkan bangunan sesuai spesifikasi yang disepakati sebelumnya.
Di sisi lain, kontraktor juga terlindungi haknya untuk menerima pembayaran sesuai termin yang dijanjikan.
Kepastian ini membuat proses kerja menjadi lebih tenang dan terukur tanpa rasa waswas.
Pedoman Pelaksanaan Kerja
Kontrak memuat detail teknis mengenai apa yang harus dikerjakan oleh kontraktor di lapangan. Hal ini mencakup lingkup pekerjaan, jadwal pelaksanaan, hingga spesifikasi material yang harus digunakan dalam bangunan.
Dengan adanya pedoman ini, penyimpangan kualitas atau waktu pengerjaan dapat diminimalisir sedini mungkin.
Semua pihak memiliki acuan yang sama dalam menilai kemajuan proyek di lapangan.
Alat Manajemen Risiko
Setiap proyek pasti memiliki risiko, mulai dari kenaikan harga material hingga bencana alam yang tak terduga.
Kontrak mengatur siapa yang menanggung risiko tersebut jika benar-benar terjadi selama masa konstruksi.
Pembagian risiko yang adil akan mencegah satu pihak mengalami kerugian besar sendirian. Hal ini berguna untuk menjaga keberlangsungan proyek hingga selesai.
Dasar Perhitungan Pembayaran
Fungsi penting lainnya adalah sebagai acuan dalam proses pembayaran dari pemilik kepada kontraktor pelaksana.
Kontrak mengatur kapan tagihan boleh diajukan dan syarat apa saja yang harus dipenuhi kontraktor. Hal ini mencegah terjadinya pembayaran macet atau tagihan fiktif yang tidak sesuai progres fisik.
Arus kas proyek menjadi lebih sehat dan terkendali dengan aturan main yang jelas.
Jenis Kontrak Konstruksi yang Paling Umum Digunakan di Indonesia

Di Indonesia, terdapat berbagai macam jenis kontrak konstruksi yang sering diterapkan dalam berbagai skala proyek pembangunan.
Baik jenis kontrak konstruksi pemerintah maupun jenis kontrak konstruksi swasta memiliki standar dan aturan yang berbeda-beda.
Anda harus jeli melihat perbedaan jenis kontrak konstruksi agar tidak salah langkah dalam mengambil sebuah keputusan bisnis.
Berikut adalah beberapa contoh jenis kontrak konstruksi yang paling sering digunakan oleh para pelaku industri saat ini.
Kontrak Lump Sum (Jumlah Harga Pasti)
Model ini menetapkan total harga proyek yang bersifat tetap dan mengikat sejak awal penandatanganan perjanjian.
Kontraktor wajib menyelesaikan semua pekerjaan sesuai desain dengan harga yang sudah disetujui di awal.
Risiko kenaikan harga material sepenuhnya ditanggung oleh kontraktor, bukan oleh pemilik proyek.
Anda mungkin butuh jasa legal drafting untuk memastikan lingkup kerja tertulis sangat detail. Jika gambar desain belum lengkap, model ini sangat berisiko bagi kontraktor.
Kontrak Harga Satuan (Unit Price)
Kontrak ini didasarkan pada harga per unit volume pekerjaan, bukan harga total keseluruhan proyek secara langsung.
Volume pekerjaan yang dibayar adalah volume sesungguhnya yang terpasang dan diukur di lapangan.
Model ini lebih fleksibel jika desain awal masih mungkin mengalami perubahan volume yang signifikan.
Jasa pembuatan kontrak bisnis sering menyarankan model ini untuk proyek jalan atau irigasi. Pemilik proyek membayar sesuai apa yang benar-benar dikerjakan.
Kontrak Biaya Tambah Imbalan (Cost Plus Fee)
Pemilik proyek membayar seluruh biaya riil yang dikeluarkan kontraktor ditambah dengan sejumlah imbalan jasa yang disepakati.
Imbalan atau fee ini bisa berupa nominal tetap atau persentase dari total biaya proyek.
Jenis ini sering dipakai jika lingkup pekerjaan belum jelas atau proyek harus segera dimulai.
Penggunaan jasa pembuatan perjanjian kerjasama bertujuan untuk mengatur batasan biaya agar tidak membengkak.
Kejujuran kontraktor dalam melaporkan biaya sangat diuji dalam model kontrak ini.
Kontrak Rancang Bangun (Design and Build)
Dalam kontrak ini, kontraktor bertanggung jawab mulai dari proses perencanaan desain hingga pelaksanaan konstruksi fisik.
Pemilik proyek hanya memberikan kriteria umum dan kebutuhan fungsi bangunan yang diinginkan kepada kontraktor.
Tanggung jawab tunggal ini memudahkan pemilik karena hanya berurusan dengan satu pihak saja.
Anda bisa memanfaatkan jasa pembuatan surat perjanjian untuk mengatur standar kualitas hasil akhir. Koordinasi proyek biasanya menjadi lebih cepat dan efisien.
Cara Menentukan Jenis Kontrak Konstruksi yang Tepat agar Proyek Tidak Merugi

Proses pemilihan jenis kontrak konstruksi tidak boleh dilakukan secara sembarangan atau hanya sekadar ikut-ikutan tren pasar.
Anda perlu mempertimbangkan skala proyek, kejelasan desain, serta kemampuan finansial sebelum melakukan tanda tangan basah.
Kesalahan dalam tahap ini bisa membuat biaya membengkak jauh dari estimasi anggaran awal yang disiapkan.
Berkonsultasi dengan konsultan kontrak perjanjian bisa menjadi langkah bijak untuk membedah segala risiko yang ada.
Layanan legal drafting service profesional juga dapat membantu menyusun klausul yang adil bagi semua pihak.
Berikut adalah faktor penentu dalam memilih kontrak yang tepat:
Tingkat Kejelasan Lingkup Proyek
Jika desain dan spesifikasi sudah sangat lengkap dan detail, kontrak Lump Sum adalah pilihan terbaik. Namun, jika ruang lingkup masih samar atau sering berubah, hindari menggunakan Lump Sum.
Memaksakan harga tetap pada desain yang belum matang akan memicu banyak sengketa klaim biaya.
Kenali seberapa siap dokumen perencanaan Anda sebelum memilih bentuk kontraknya.
Distribusi Risiko yang Diinginkan
Tentukan siapa yang lebih siap menanggung risiko fluktuasi harga pasar dan ketidakpastian kondisi lapangan.
Jika pemilik ingin harga pasti tanpa pusing memikirkan kenaikan material, serahkan risiko ke kontraktor. Konsekuensinya, harga penawaran kontraktor biasanya akan lebih tinggi sebagai bentuk antisipasi risiko tersebut.
Jika pemilik siap menanggung risiko, kontrak Unit Price bisa memberikan harga yang lebih wajar.
Ketersediaan Waktu Pengerjaan
Proyek yang butuh kecepatan tinggi atau fast track biasanya tidak sempat mematangkan desain secara sempurna.
Dalam kondisi ini, kontrak Cost Plus Fee atau Unit Price lebih masuk akal untuk digunakan.
Kontraktor bisa segera bekerja sambil menunggu detail gambar dari perencana tanpa melanggar kontrak.
Fleksibilitas ini sangat dibutuhkan untuk mengejar target penyelesaian yang ketat.
Kerumitan dan Teknologi Proyek
Proyek dengan teknologi tinggi atau metode kerja rumit memerlukan penanganan khusus dalam pasal kontrak.
Sering kali, hanya kontraktor spesialis yang mampu mengerjakannya dengan metode Design and Build.
Pemilik proyek menyerahkan keahlian teknis sepenuhnya kepada kontraktor karena keterbatasan pengetahuan.
Pastikan kontrak memuat garansi performa yang jelas untuk melindungi kepentingan pemilik.
Kesuksesan sebuah proyek bangunan sangat bergantung pada dasar hukum yang disepakati di awal kerja sama.
Mengetahui karakter proyek akan menuntun Anda pada pilihan perjanjian yang paling menguntungkan.
Jangan pernah ragu untuk melibatkan tenaga ahli hukum agar dokumen perjanjian Anda benar-benar valid.
Keputusan ini akan menentukan nasib dan profitabilitas dari jenis kontrak konstruksi.
Bingung menyusun kontrak yang aman dan menguntungkan untuk proyek Anda? Legal Now siap membantu segala kebutuhan dokumen hukum Anda.
Tim ahli kami berpengalaman menyusun perjanjian bisnis yang melindungi hak-hak Anda secara maksimal.
Hubungi Legal Now sekarang juga untuk konsultasi mudah dan cepat demi kelancaran bisnis konstruksi Anda yang sukses.




