
LEGAL NOW – Menyusun klausul arbitrase bertujuan untuk melindungi kepentingan bisnis dalam sebuah kontrak.
Klausul ini menjadi pegangan jika terjadi sengketa, sehingga kedua belah pihak memiliki jalur penyelesaian yang jelas.
Banyak kontrak gagal karena klausul arbitrase yang cacat, sehingga menimbulkan masalah hukum berkepanjangan.
Agar tidak merugikan di masa depan, penting untuk mengetahui strategi tepat dalam menyusun klausul arbitrase.
Mengapa Menyusun Klausul Arbitrase Itu Penting dalam Kontrak Bisnis

Dalam setiap kontrak bisnis, potensi perselisihan selalu ada.
Penyelesaian sengketa membutuhkan mekanisme yang jelas agar tidak menimbulkan kerugian lebih besar.
Inilah sebabnya menyusun klausul arbitrase menjadi penting.
Dengan klausul yang tepat, kedua belah pihak mendapatkan kepastian hukum sekaligus perlindungan.
Berikut beberapa alasan yang menjelaskan mengapa klausul arbitrase sangat penting dalam kontrak bisnis.
Memberikan Kepastian Hukum
Klausul arbitrase memberikan kepastian mengenai forum penyelesaian sengketa yang akan digunakan.
Tanpa klausul ini, sengketa bisa berlarut-larut karena pihak saling berselisih memilih jalur hukum.
Arbitrase membuat semua pihak patuh pada mekanisme yang telah disepakati sebelumnya.
Ini memberikan kepastian hukum untuk mencegah kontrak kehilangan daya ikat, sehingga kerja sama bisnis dapat berjalan dengan aman dan terarah.
Menjaga Kerahasiaan Informasi Bisnis
Dalam banyak kontrak, informasi bisnis bersifat sensitif dan tidak boleh diketahui publik.
Arbitrase menjamin proses sengketa berlangsung tertutup, berbeda dengan pengadilan yang terbuka.
Kerahasiaan ini sangat penting bagi perusahaan agar strategi bisnis dan data penting tetap aman.
Jika klausul arbitrase dicantumkan, risiko kebocoran informasi dapat ditekan.
Efisiensi Waktu dan Biaya
Penyelesaian sengketa melalui pengadilan sering kali memakan waktu bertahun-tahun dengan biaya tinggi.
Arbitrase menawarkan jalur yang lebih cepat, fleksibel, dan hemat.
Klausul arbitrase memungkinkan kedua pihak mengatur jangka waktu proses sesuai kebutuhan.
Hal ini tentu lebih efisien dibandingkan menunggu keputusan pengadilan.
Memilih Aturan Hukum dan Arbiter
Klausul arbitrase memberi keleluasaan bagi para pihak menentukan hukum yang berlaku dan siapa yang menjadi arbiter.
Dengan klausul yang tepat, sengketa dapat diselesaikan oleh arbiter yang kompeten dan sesuai bidang usaha.
Pemilihan hukum yang disepakati sejak awal juga membuat proses arbitrase lebih lancar. Itulah sebabnya klausul arbitrase wajib diperhatikan sejak awal.
Menjaga Hubungan Bisnis Tetap Harmonis
Sengketa sering menimbulkan keretakan hubungan bisnis jika tidak ditangani dengan cara tepat.
Arbitrase memberi solusi lebih bersahabat karena prosesnya lebih fleksibel dan tidak terlalu kaku dibanding pengadilan.
Dengan klausul arbitrase, penyelesaian dapat difokuskan pada solusi, bukan sekadar menang kalah.
Hal ini menjaga kepercayaan antar pihak, sehingga hubungan bisnis tetap terjaga baik meski pernah menghadapi perselisihan.
Kesalahan saat Menyusun Klausul Arbitrase yang Harus Dihindari

Menyusun klausul arbitrase membutuhkan ketelitian tinggi.
Banyak kontrak justru bermasalah karena adanya kelemahan atau ketidakjelasan dalam klausul tersebut.
Kesalahan ini sering berakibat fatal dan membuat sengketa semakin rumit.
Oleh karena itu, penting mengenali kesalahan yang sering terjadi agar dapat dihindari sejak awal.
Berikut beberapa kesalahan yang perlu diperhatikan dalam menyusun klausul arbitrase.
Bahasa yang Ambigu dan Tidak Jelas
Kesalahan pertama yang sering terjadi adalah penggunaan bahasa hukum yang terlalu rumit atau ambigu.
Hal ini menimbulkan multitafsir yang merugikan kedua belah pihak.
Klausul dengan makna kabur akan menimbulkan perdebatan panjang saat sengketa terjadi.
Untuk mencegahnya, klausul harus ditulis dengan bahasa sederhana, tegas, dan mudah dipahami.
Dengan begitu, arbitrase dapat berjalan lancar sesuai kesepakatan awal dalam kontrak.
Tidak Menentukan Lembaga Arbitrase
Banyak kontrak lalai mencantumkan lembaga arbitrase yang berwenang menangani sengketa. Akibatnya, pihak yang berselisih bingung memilih forum yang tepat.
Kondisi ini memperlambat penyelesaian dan menimbulkan konflik tambahan.
Menentukan lembaga arbitrase sejak awal akan memberikan kepastian.
Lembaga yang jelas juga menjamin proses arbitrase dapat dijalankan dengan standar yang sesuai.
Mengabaikan Pilihan Hukum yang Berlaku
Dalam kontrak, terutama lintas negara, hukum yang berlaku harus dicantumkan secara jelas.
Jika tidak ditentukan, proses arbitrase bisa terhambat karena masing-masing pihak bersikeras menggunakan aturan berbeda. Hal ini sering membuat penyelesaian menjadi buntu.
Dengan menuliskan hukum yang berlaku sejak awal, kedua belah pihak terikat pada aturan yang sama.
Tidak Memasukkan Detail Prosedur Arbitrase
Kesalahan lain adalah tidak menuliskan detail prosedur, seperti jumlah arbiter, batas waktu, dan biaya.
Kekosongan ini membuat proses arbitrase rawan menimbulkan perselisihan baru.
Tanpa panduan jelas, pihak bisa saling berbeda pendapat sejak awal.
Menyusun prosedur yang rinci membantu menjaga jalannya arbitrase.
Dengan begitu, setiap pihak memahami alur penyelesaian sengketa yang sudah ditentukan sebelumnya.
Klausul Arbitrase Tidak Sesuai Kebutuhan Bisnis
Setiap bisnis memiliki karakteristik dan risiko berbeda. Sayangnya, banyak kontrak menggunakan klausul arbitrase yang tidak sesuai dengan kebutuhan bidang usaha.
Klausul yang terlalu umum bisa merugikan karena tidak memberi perlindungan khusus.
Misalnya, kontrak teknologi memiliki risiko berbeda dengan kontrak perdagangan.
Oleh karena itu, klausul harus disusun menyesuaikan dengan sifat bisnis agar benar-benar melindungi semua pihak terkait.
Tips Menyusun Klausul Arbitrase agar Menguntungkan Kedua Belah Pihak

Menyusun klausul arbitrase dengan baik tidak hanya melindungi kepentingan salah satu pihak. Sebaliknya, klausul tersebut harus memberi keuntungan setara agar kerja sama bisnis berjalan harmonis.
Kesepakatan yang adil membuat hubungan tetap terjaga meski terjadi perselisihan.
Untuk mencapai tujuan itu, beberapa tips beriikut dapat diterapkan.
Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Tegas
Bahasa yang terlalu teknis atau rumit sering menimbulkan salah tafsir.
Sebaiknya gunakan bahasa sederhana, jelas, dan tegas dalam klausul arbitrase.
Dengan begitu, semua pihak mudah memahami hak serta kewajibannya.
Kalimat yang lugas juga mencegah konflik tambahan saat proses arbitrase berlangsung.
Semakin mudah dipahami, semakin kecil peluang sengketa berkembang lebih jauh.
Pilih Lembaga Arbitrase yang Kredibel
Pemilihan lembaga arbitrase berpengaruh besar terhadap keberhasilan penyelesaian sengketa.
Pilih lembaga yang kredibel, diakui, serta memiliki rekam jejak baik.
Keputusan lembaga yang terpercaya juga lebih kuat secara hukum dan mudah dilaksanakan.
Dengan begitu, hasil arbitrase dapat diterima kedua pihak tanpa menimbulkan masalah baru. Ini menjadi cara efektif menjaga kepastian hukum dalam kontrak bisnis.
Tentukan Aturan Hukum Sejak Awal
Kontrak sering melibatkan pihak dari wilayah berbeda. Karena itu, aturan hukum yang berlaku harus disepakati sejak awal.
Dengan adanya ketentuan hukum yang jelas, proses arbitrase dapat berjalan lancar.
Tidak ada ruang bagi pihak berselisih menentukan aturan sepihak. Hal ini penting untuk mencegah kebuntuan dan mempercepat penyelesaian sengketa sesuai kesepakatan yang telah dibuat.
Rinci Mekanisme Prosedur Arbitrase
Klausul arbitrase sebaiknya memuat rincian prosedur penyelesaian sengketa.
Misalnya jumlah arbiter, mekanisme pemilihan, tahapan sidang, hingga biaya yang diperlukan.
Detail ini mengurangi potensi perdebatan baru di kemudian hari.
Tanpa kejelasan prosedur, arbitrase bisa macet sebelum dimulai.
Dengan aturan yang rinci, semua pihak memahami langkah yang harus ditempuh secara adil dan teratur.
Sesuaikan dengan Karakteristik Bisnis
Tidak semua bisnis menghadapi risiko yang sama. Karena itu, klausul arbitrase harus disesuaikan dengan kebutuhan industri masing-masing.
Misalnya, kontrak di bidang teknologi, konstruksi, atau perdagangan membutuhkan klausul berbeda.
Dengan penyesuaian ini, perlindungan hukum menjadi lebih relevan.
Penyusunan klausul arbitrase bisnis yang tepat akan mengurangi risiko kerugian dan menjaga stabilitas kerja sama.
Libatkan Profesional Berpengalaman
Menyusun klausul arbitrase bukan hal sepele.
Untuk menghindari kesalahan, libatkan pihak profesional seperti jasa pembuatan kontrak perjanjian.
Menggunakan konsultan kontrak perjanjian, jasa pembuatan surat perjanjian, atau legal drafting service akan memastikan klausul dibuat sesuai hukum.
Legal drafting service dapat menyesuaikan klausul dengan kebutuhan spesifik bisnis Anda.
Dengan begitu, risiko sengketa lebih terkendali dan kontrak menjadi lebih kuat secara hukum.
Pastikan Adil untuk Semua Pihak
Arbitrase harus menguntungkan kedua belah pihak, bukan hanya salah satu. Karena itu, pastikan klausul bersifat adil dan seimbang.
Kontrak yang hanya menguntungkan satu pihak berisiko menimbulkan konflik lebih besar.
Dengan klausul arbitrase yang adil, hubungan bisnis tetap harmonis meskipun terjadi perselisihan. Ini juga meningkatkan rasa percaya antar pihak dalam menjalankan kerja sama jangka panjang.
Jika Anda membutuhkan bantuan profesional dalam menyusun klausul arbitrase, Legal Now hadir memberikan solusi terbaik.
Dengan pengalaman sebagai jasa pembuatan kontrak bisnis dan jasa legal drafting, kami siap memastikan kontrak Anda terstruktur dengan aman.
Hubungi Legal Now sekarang juga dan wujudkan kontrak yang melindungi kepentingan bisnis Anda.





